Faktor Penyebab Konflik

FAKTOR PENYEBAB KONFLIK DAN STRATEGI PENYELESAIAN KONFLIK

Faktor Penyebab Konflik
1.Perbedaan individu yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan. Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman, tentu perasaan setiap warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu karena berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur.
2.Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.
Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.
3.Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok. Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda.
4.Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.
Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial. Misalnya, pada masyarakat pedesaan yang mengalami proses industrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik sosial sebab nilai-nilai lama pada masyarakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian secara cepat berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri. Nilai-nilai yang berubah itu seperti nilai kegotongroyongan berganti menjadi nilai kontrak kerja dengan upah yang disesuaikan menurut jenis pekerjaannya. Hubungan kekerabatan bergeser menjadi hubungan struktural yang disusun dalam organisasi formal perusahaan. Nilai-nilai kebersamaan berubah menjadi individualis dan nilai-nilai tentang pemanfaatan waktu yang cenderung tidak ketat berubah menjadi pembagian waktu yang tegas seperti jadwal kerja dan istirahat dalam dunia industri. Perubahan-perubahan ini, jika terjadi seara cepat atau mendadak, akan membuat kegoncangan proses-proses sosial di masyarakat, bahkan akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan kehiodupan masyarakat yang telah ada.
Asumsi setiap orang memiliki kecenderungan tertentu dalam menangani konflik.
Terdapat 5 kecenderungan:
•Penolakan: konflik menyebabkan tidak nyaman
•Kompetisi: konflik memunculkan pemenang
•Kompromi: ada kompromi & negosiasi dalam konflik untuk meminimalisasi kerugian
•Akomodasi: ada pengorbanan tujuan pribadi untuk mempertahankan hubungan
•Kolaborasi: mementingkan dukungan & kesadaran pihak lain untuk bekerja bersama-sama.
Strategi Penyelesaian Konflik
Pendekatan penyelesaian konflik oleh pemimpin dikategorikan dalam dua dimensi ialah kerjasama/tidak kerjasama dan tegas/tidak tegas. Dengan menggunakan kedua macam dimensi tersebut ada 5 macam pendekatan penyelesaian konflik ialah :
1.Kompetisi
Penyelesaian konflik yang menggambarkan satu pihak mengalahkan atau mengorbankan yang lain. Penyelesaian bentuk kompetisi dikenal dengan istilah win-lose orientation.
2.Akomodasi
Penyelesaian konflik yang menggambarkan kompetisi bayangan cermin yang memberikan keseluruhannya penyelesaian pada pihak lain tanpa ada usaha memperjuangkan tujuannya sendiri. Proses tersebut adalah taktik perdamaian.
3.Sharing
Suatu pendekatan penyelesaian kompromistis antara dominasi kelompok dan kelompok damai. Satu pihak memberi dan yang lkain menerima sesuatu. Kedua kelompok berpikiran moderat, tidak lengkap, tetapi memuaskan.
4.Kolaborasi
Bentuk usaha penyelesaian konflik yang memuaskan kedua belah pihak. Usaha ini adalah pendekatan pemecahan problem (problem-solving approach) yang memerlukan integrasi dari kedua pihak.
5.Penghindaran
Menyangkut ketidakpedulian dari kedua kelompok. Keadaaan ini menggambarkan penarikan kepentingan atau mengacuhkan kepentingan kelompok lain.

Dampak Teknologi

Dampak Teknologi Informasi Terhadap Hubungan Sosialisasi Masyarakat di Sekitar
Kehadiran globalisasi membawa pengaruh bagi kehidupan suatu bangsa. Pengaruh globalisasi dirasakan di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain-lain yang akan mempengaruhi nilai-nilai nasionalisme bangsa.
Secara umum globalisasi dapat dikatakan suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Menurut Edison A. Jamli (Edison A. Jamli dkk, Kewarganegaraan, 2005), globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia. Dengan kata lain proses globalisasi akan berdampak melampaui batas-batas kebangsaan dan kenegaraan.
Sebagai sebuah proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi, dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan dimensi waktu. Dimensi ruang yang dapat diartikan jarak semakin dekat atau dipersempit sedangkan waktu makin dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi pada skala dunia. Hal ini tentunya tidak terlepas dari dukungan pesatnya laju perkembangan teknologi yang semakin canggih khususnya teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) adalah pendukung utama bagi terselenggaranya globalisasi. Dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi, informasi dalam bentuk apapun dan untuk berbagai kepentingan, dapat disebarluaskan dengan mudah sehingga dapat dengan cepat mempengaruhi cara pandang dan gaya hidup hingga budaya suatu bangsa. Kecepatan arus informasi yang dengan cepat membanjiri kita seolah-olah tidak memberikan kesempatan kepada kita untuk menyerapnya dengan filter mental dan sikap kritis. Makin canggih dukungan teknologi tersebut, makin besar pula arus informasi dapat dialirkan dengan jangkauan dan dampak global. Oleh karena itu selama ini dikenal asas “kebebasan arus informasi” berupa proses dua arah yang cukup berimbang yang dapat saling memberikan pengaruh satu sama lain.
Namun perlu diingat, pengaruh globalisasi dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh positif yang dapat dirasakan dengan adanya TIK adalah peningkatan kecepatan, ketepatan, akurasi dan kemudahan yang memberikan efisiensi dalam berbagai bidang khususnya dalam masalah waktu, tenaga dan biaya. Sebagai contoh manifestasi TIK yang mudah dilihat di sekitar kita adalah pengiriman surat hanya memerlukan waktu singkat, karena kehadiran surat elektronis (email), ketelitian hasil perhitungan dapat ditingkatkan dengan adanya komputasi numeris, pengelolaan data dalam jumlah besar juga bisa dilakukan dengan mudah yaitu dengan basis data (database), dan masih banyak lagi.
Sedangkan pengaruh negatif yang bisa muncul karena adanya TIK, misalnya dari globalisasi aspek ekonomi, terbukanya pasar bebas memungkinkan produk luar negeri masuk dengan mudahnya. Dengan banyaknya produk luar negeri dan ditambahnya harga yang relatif lebih murah dapat mengurangi rasa kecintaan masyarakat terhadap produk dalam negeri. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
Pada hakikatnya teknologi diciptakan, sejak dulu hingga sekarang ditujukan untuk membantu dan memberikan kemudahan dalam berbagai aspek kehidupan, baik pada saat manusia bekerja, berkomunikasi, bahkan untuk mengatasi berbagai persoalan pelik yang timbul di masyarakat. TIK tidak hanya membantu dan mempermudah manusia tetapi juga menawarkan cara-cara baru di dalam melakukan aktivitas-aktivitas tersebut sehingga dapat mempengaruhi budaya masyarakat yang sudah tertanam sebelumnya.
Budaya atau kebudayaan adalah kerangka acuan perilaku bagi masyarakat pendukungnya yang berupa nilai-nilai (kebenaran, keindahan, keadilan, kemanusiaan, kebijaksanaan, dll) yang berpengaruh sebagai kerangka untuk membentuk pandangan hidup manusia yang relatif menetap dan dapat dilihat dari pilihan warga budaya itu untuk menentukan sikapnya terhadap berbagai gejala dan peristiwa kehidupan.
Jadi bagaimana TIK dapat mempengaruhi nilai-nilai yang telah tumbuh di masyarakat dalam suatu bangsa itu sangat tergantung dari sikap masyarakat tersebut. Seyogyanya, masyarakat harus selektif dan bersikap kritis terhadap TIK yang berkembang sangat pesat, sehingga semua manfaat positif yang terkandung di dalam TIK mampu dimanifestasikan agar mampu membantu dan mempermudah kehidupan masyarakat, dan efek negatif dapat lebih diminimalkan.

Nama : Fatimah
NPM : 21011248
Kelas : A Adm. TIK
Jurusan : FKIP UMK

Evaluasi Pembelajaran

Jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran

A. Jenis evaluasi berdasarkan tujuan  dibedakan atas lima jenis evaluasi :

1. Evaluasi diagnostik

Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang di tujukan untuk menelaah  kelemahan-kelemahan siswa beserta faktor-faktor penyebabnya.

2. Evaluasi selektif

Evaluasi selektif adalah evaluasi yang di gunakan untuk memilih siwa yang paling tepat sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.

3. Evaluasi penempatan

Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan untuk menempatkan siswa dalam program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa.

4. Evaluasi formatif

Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk memperbaiki dan meningkatan proses belajar dan mengajar.

6. Evaluasi sumatif

Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil dan kemajuan bekajra siswa.

B. Jenis evaluasi berdasarkan sasaran :

1. Evaluasi konteks

Evaluasi yang ditujukan untuk mengukur konteks program baik mengenai rasional tujuan, latar belakang program, maupun kebutuhan-kebutuhan yang muncul dalam perencanaan

2. Evaluasi input

Evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui input baik sumber daya maupun strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan.

3. Evaluasi proses

Evaluasi yang di tujukan untuk melihat proses pelaksanaan, baik mengenai kalancaran proses, kesesuaian dengan rencana, faktor pendukung dan faktor hambatan yang muncul dalam proses pelaksanaan, dan sejenisnya.

4. Evaluasi hasil atau produk

Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program yang dicapai sebagai dasar  untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan atau dihentikan.

5. Evaluasi outcom atau lulusan

Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa lebih lanjut, yakni evaluasi lulusan setelah terjun ke masyarakat.

C. Jenis evalusi berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran :

1. Evaluasi program pembelajaran

Evaluasi yang mencakup terhadap tujuan pembelajaran, isi program pembelajaran,
strategi belajar mengajar, aspe-aspek program pembelajaran yang lain.

2. Evaluasi proses pembelajaran

Evaluasi yang mencakup kesesuaian antara peoses pembelajaran dengan garis-garis  besar program pembelajaran yang di tetapkan, kemampuan guru dalam  melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

3. Evaluasi hasil pembelajaran

Evaluasi hasil belajar mencakup tingkat penguasaan siswa terhadap tujuan pembelajaran yang ditetapkan, baik umum maupun  khusus, ditinjau dalam aspek kognitif, afektif, psikomotorik.

D. Jenis evaluasi berdasarkan objek dan subjek evaluasi

Berdasarkan objek :

1. Evaluasi input

Evaluasi terhadap siswa mencakup kemampuan kepribadian, sikap, keyakinan.

2. Evaluasi transformasi

Evaluasi terhadap unsur-unsur transformasi proses pembelajaran anatara lain
materi, media, metode dan lain-lain.

3. Evaluasi output

Evaluasi terhadap lulusan yang mengacu pada ketercapaian hasil pembelajaran.

Berdasarkan subjek :

1. Evaluasi internal

Evaluasi yang dilakukan oleh orang dalam sekolah  sebagai evaluator, misalnya guru.

2. Evaluasi eksternal

Evaluasi yang dilakukan oleh orang  luar sekolah sebagai evaluator, misalnya orang tua, masyarakat

istilah-istilah dalam geologi

istilah-istilah dlm geologi:

  1. Cekungan sedimen = suatu depresi/cekungan di kerak Bumi tempat sedimen diendapkan dengan ketebalan yang signifikan lebih tebal daripada sekitarnya. Cekungan hidrokarbon = cekungan sedimen yang menghasilkan hidrokarbon karena syarat-syarat terbentuknya hidrokarbon dipenuhi oleh cekungan sedimen tersebut. Misalnya, dari 60 cekungan sedimen di Indonesia (pembagian cekungan sedimen berdasarkan klasifikasi IAGI-Ikatan Ahli Geologi Indonesia tahun 1985), 16 di antaranya telah terbukti sebagai cekungan yang menghasilkan hidrokarbon. Adapun syarat-syarat sebuah cekungan sedimen dapat menjadi cekungan hidrokarbon, ia harus : 1) mempunyai batuan induk sumber hidrokarbon, batuan induk itu harus matang secara termal sehingga hidrokarbon bisa digenerasikan, 2) mempunyai batuan reservoir tempat hidrokarbon tersimpan, 3) mempunyai batuan penyekat yang akan mengawetkan penyimpanan hidrokarbon di dalam batuan reservoir, 4) mempunyai perangkap -yaitu susunan geometri sedemikian rupa antara batuan reservoir dan batuan penyekat sehingga hidrokarbon dapat terakumulasi di dalam perangkap tersebut, 5) mempunyai alur migrasi, yaitu mengalirnya hidrokarbon dari tempat batuan induk matang -kitchen, menuju perangkap. No. 1-5 tersebut dikenal sebagai unsur2 dan proses2 petroleum system. Hanya cekungan sedimen yang lengkap mempunyai petroleum system yang dapat menjadi cekungan hidrokarbon.
  2. Larutan hidrotermal adalah cairan sisa magma sebagai hasil akhir proses pembekuan magma yang dapat mengandung konsentrasi logam-logam tertentu. Beberapa ahli mineralisasi seperti Park dan Diarmid (1964) berpendapat bahwa tak semua larutan hidrotermal berkaitan dengan magma. Menurut mereka, semua larutan panas di alam disebut hidrotermal. Hipotermal adalah larutan hidrotermal di tempat dalam dengan temperatur 300-500 C. Mesotermal = larutan hidrotermal di kedalaman menengah dengan temperatur 150-300 C. Epitermal = larutan hidrotermal di tempat dangkal dengan temperatur 50-150 C.
  3. Siklus tektonik, siklus Wilson sebenarnya (dari Tuzo Wilson, ahli tektonik dari Canada yang berperan penting dalam pembentukan teori tektonik lempeng) adalah suatu siklus perjalanan lempeng (dalam hal ini lempeng samudera) sejak dari dibentuk di pematang tengah-samudera (mid-oceanic ridge), berjalan mengikuti pemekaran dasar samudera (sea-floor spreading), menunjam di bawah lempeng benua di jalur penunjaman (subduksi) di palung tepi benua, masuk ke dalam mantel, melebur sebagai material mantel, tersirkulasi kembali ke atas dan muncul kembali di pematang tengah-samudera.  Flood basalt – suatu LIPS (large igneous provonces) suatu kawasan di permukaan Bumi yang disebari oleh lava basalt yang sangat luas sebagai akibat erupsi volkanisme yang berhubungan dengan ekstensi atau tarikan/retakan pada kerak Bumi. Contoh flood basalt yang luas : Deccan di India dan Siberia. Flow cleavage – belahan atau retakan akibat aliran fluida di dalam batuan. Fluida ini bisa magmatik atau sekedar air panas.
  4. Shield atau perisai atau craton (inti benua) adalah bagian masif suatu benua yang umumnya disusun oleh kerak granitik, merupakan bagian benua yang paling tua, dari mana inti benua berasal. Kemudian, oleh proses tektonik, benua itu tumbuh semakin luas ke arah luarnya melalui berbagai macam kerak batuan yang menyambung di sisi luarnya (disebut proses akresi). Cekungan sedimen umumnya terletak di tepi-tepi benua tersebut.

Pengisian Formulir dengan menggunakan radio buttom dan checkbox pada php.

Contoh pengisian Formulir dengan menggunakan radio buttom dan checkbox  pada php.

contoh. Nama file. input248.php

Deskripsi:Program menampilkanform inputan Formulir

<html>
<head><title>FORMULIR PENDAFTARAN </title></head>https://fathimah1.wordpress.com/wp-admin/post-new.php
<body>
<body bgcolor=”green”>
<FORM ACTION=”21011248.php” METHOD=”GET” NAME=”input”>
<center><h2><b><blink>FORMULIR PENDAFTARAN MAHASISWA UMK</blink></b></h2></center>
<hr>
A. Nama   : <input type=”text” name=”nama”><br>
B. Tempat Dan Tanggal Lahir :
<select name=”Tempat”>
<option value=”Kota”> Kota</option>
<option value=”Kendari”>Kendari</option>
<option value=”KOnawe”>Konawe</option>
<option value=”Konsel”>Konsel</option>
<option value=”Muna”>Muna</option>
<option value=”Konawe utara”>Konawe utara</option>
<option value=”Raha”>Raha</option>
<option value=”Bau-bau”>Bau-bau</option>
<option valu=”Buton”>Buton</option>
<option value=”Wakatobi”>Wakatobi</option>
<option value=”Bombana”>Bombana</option>
<option value=”Kolaka”>Kolaka</option>
<option value=”Kolaka Utara”>Kolaka Utara<option>
</select>
<select name=”Tanggal”>
<option value=”TanggaL”> Tanggal</option><option value=”1″> 1</option>
<option value=”2″> 2</option><option value=”3″>3</option>
<option value=”4″>4 </option><option value=”5″>5</option>
<option value=”6″>6</option><option value=”7″>7</option>
<option value=”8″> 8</option><option value=”9″> 9</option>
<option value=”10″> 10</option><option value=”11″> 11</option>
<option value=”12″> 12</option><option value=”13″> 13</option>
<option value=”14″> 14</option><option value=”15″> 15</option>
<option value=”16″> 16</option><option value=”17″> 17</option>
<option value=”18″> 18</option><option value=”19″> 19</option>
<option value=”20″> 20</option><option value=”21″> 21</option>
<option value=”22″> 22</option><option value=”23″> 23</option>
<option value=”24″> 24</option><option value=”25″> 25</option>
<option value=”26″> 26</option><option value=”27″> 27</option>
<option value=”28″> 28</option><option value=”29″> 29</option>
<option value=”30″> 30</option><option value=”31″> 31</option>
</select>
<select name=”Bulan”>
<option value=”Bulan”>Bulan </option><option value=”Januari”> Januari</option>
<option value=”Februari”> Februari</option><option value=”Maret”>Maret</option>
<option value=”april”>april </option><option value=”Mei”>Mei</option>
<option value=”Juni”>Juni</option><option value=”Juli”>Juli</option>
<option value=”Agustus”> Agustus</option><option value=”September”> September</option>
<option value=”Oktober”> Oktober</option><option value=”November”> November</option>
<option value=”Desember”> Desember</option>
</select>
<select name=”Tahun”><option value=”Tahun”> Tahun</option>
<option value=”1984 “> 1984 </option><option value=”1985″> 1985</option>
<option value=”1986″> 1986</option><option value=”1987″> 1987</option>
<option value=”1988″> 1988</option><option value=”1989″> 1989 </option>
<option value=”1990″> 1990</option><option value=”1991″>1991</option>
<option value=”1992″> 1992</option><option value=”1993″> 1993</option>
<option value=”1994″> 1994</option><option value=”1995″> 1995</option>
<option value=”1996″> 1996</option><option value=”1997″> 1997</option>
<option value=”1998″> 1998</option><option value=”1999″> 1999</option>
<option value=”2000″> 2000</option><option value=”2001″> 2001</option>
</select><Br>
C. Agama  : <br>
<input type=”radio” name=”Agama” value=”Islam”>Islam<br>
<input type=”radio” name=”Agama” value=”Kristen”>Kristen<br>
<input type=”radio” name=”Agama” value=”Hindu”>Hindu<br>
<input type=”radio” name=”Agama” value=Budha”>Budha<br>
D. Jenis Kelamin :
<input type=”radio” name=”Jenis” value=”Pria”>Pria
<input type=”radio” name=”Jenis” value=”Wanita”>Wanita<br>
E. Alamat : <br>
<textarea name=”Alamat” cols=”40″ rows=”1″></textarea><br>
F. Mata Kuliah yang diminati :<BR>
<input type=”checkbox” name=”matakuliah01″ value=”Open Software”>Open Software<br>
<input type=”checkbox” name=”matakuliah02″ value=”Jaringan Komputer”>Jaringan Komputer<br>
<input type=”checkbox” name=”matakuliah03″ value=”Pemrograman Web”>Pemrograman Web<br>
<input type=”checkbox” name=”matakuliah04″ value=”Basis Data”>Basis Data<br>
<input type=”checkbox” name=”matakuliah05″ value=”Pengelolaan Hardware”>Pengelolaan Hardware<br>
<input type=”checkbox” name=”matakuliah06″ value=”Pemrograman Komputer”>Pemrograman Komputer<br>
<input type=”checkbox” name=”matakuliah07″ value=”Multimedia”>Multimedia<br>
<input type=”checkbox” name=”matakuliah07″ value=”Jaringan Nirkabel”>Jaringan Nirkabel<br>
<h2>Login Untuk Mendaftar</h2><br>
Username : <input type=”text” name=”username”><br>
Password : <input type=”password” name=”password”><br>
<blink><input type=”submit” name=”Input” value=”Masuk”> </blink>
<blink><TD><input type=”Reset” value=”Reset” size=”10%”></TD></<blink>
<center><h2>SELAMAT MENGISI</H2><BR>
</FORM
</body>
</html>

NamaFile : proses248.php
Deskripsi:Program penangananform inputanuntukprogram input02.php

<?php
if (isset($_GET[‘Input’])) {
$nama= $_GET[‘nama’];
echo “<b> Nama </b>  :
<font color =blue><b>$nama</b></font><br>”;
$Tempat = $_GET[‘Tempat’];
echo “<b> Tempat Dan Tanggal Lahir</b> :
<font color = blue><b>$Tempat</b></font>”;
$Tanggal = $_GET[‘Tanggal’];
echo ”  –
<font color = blue><b>$Tanggal</b></font>”;
$Bulan = $_GET[‘Bulan’];
echo ”  –
<font color = blue><b>$Bulan</b></font>”;
$Tahun = $_GET[‘Tahun’];
echo ”  –
<font color = blue><b>$Tahun</b></font><BR>”;
$Agama= $_GET[‘Agama’];
echo “<b> Agama </b>  :
<font color = blue><b>$Agama</b></font><br>”;
$Jenis= $_GET[‘Jenis’];
echo “<b> Jenis Kelamin  </b> :
<font color = blue><b>$Jenis</b></font><br>”;
$Alamat = $_GET[‘Alamat’];
echo “<b> Alamat </b>: “;
echo “<font color=blue><b>$Alamat</b></font><br>”;
echo “<b> Mata kuliah yang diminati</b> :<br>”;
if (isset($_GET[‘matakuliah01’])) {
echo “<font color=blue>></font> ” . $_GET[‘matakuliah01’] . “<br>”;
}
if (isset($_GET[‘matakuliah02’])) {
echo “<font color=blue>></font> ” . $_GET[‘matakuliah02’] . “<br>”;
}
if (isset($_GET[‘matakuliah03’])) {
echo “<font color=blue>></font> ” . $_GET[‘matakuliah03’] . “<br>”;
}
if (isset($_GET[‘matakuliah04’])) {
echo “<font color=blue>></font> ” . $_GET[‘matakuliah04’] . “<br>”;
}
if (isset($_GET[‘matakuliah05’])) {
echo “<font color=blue>></font> ” . $_GET[‘matakuliah05’] . “<br>”;
}
if (isset($_GET[‘matakuliah06’])) {
echo “<font color=blue>> </font>” . $_GET[‘matakuliah06’] . “<br>”;
}
if (isset($_GET[‘matakuliah07’])) {
echo “<font color=blue>> </font>” . $_GET[‘matakuliah07’] . “<br>”;
}
}
$user = $_GET[‘username’];
$pass = $_GET[‘password’];
if ($user == “fatimah” && $pass == “21011248”) {
echo “<h2>Maaf Anda Gagal Dalam Mengisi Formulir Silahkan Untuk Mengulangi Lagi</h2>”;
} else {
echo “<CENTER><h2>Selamat Anda Telah Berhasil Mengisi Formulir Pendaftaran Dengan Baik</h2></CENTER>”;
}
?>

Print out input248.php

print out proses248.php

Sidang Angie

Kamis, 08/11/2012 15:34 WIB

Saksi: Ada Jatah US$ 75 Ribu untuk Politikus Golkar Oheo Sinapoy

Ferdinan – detikNews

Jakarta – Nama anggota Komisi VIII DPR, Muhammad Oheo Sinapoy, disebut di persidangan lanjutan terdakwa Angelina Sondakh. Anggota Fraksi Golkar itu disebut mendapat jatah 75 ribu USD dari Grup Permai.

Adanya jatah uang ini diungkapkan karyawan bagian pemasaran Grup Permai, Bayu Widjojongko. Mulanya Bayu menerangkan adanya perintah Mindo Rosalina Manulang untuk menyerahkan uang ke Angie.

“Saya memang diperintah mengambil Rp 1 miliar dibagi 2, 500 juta untuk Oheo dan 500 juta untuk Angie. Ketika ke Ibu Rina (Octarina Furi, staf keuangan Grup Permai, red) uang belum siap,” kata Bayu saat menjadi saksi untuk Angie di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (8/11/2012).

Bayu juga mendapat perintah kedua dari Rosa untuk menyerahkan uang 150 ribu USD, yang sebagiannya merupakan jatah untuk Oheo. “Uang ke Oheo yang mana?” tanya penasihat hukum Angie, Nasrullah.

“75 ribu USD. Oheo Komisi VIII, tapi (apakah uang) diantar ke komisi VIII saya tidak tahu,” jawabnya.

Nasrullah kemudian membacakan berita acara pemeriksaan (BAP) Bayu nomor 27 saat diperiksa di KPK. “BAP nomor 27, 1 bungkus kado saya antar ke Hotel Century bertemu Wayan. Satu bungkus lainnya saya serahkan ke Rina untuk serahkan ke Angie setelah itu saya tidak tahu lagi teknisnya. Betul keterangan saksi?” tanya Nasrullah.

“Ini sebetulnya (sebagian) untuk Oheo,” jawab Bayu. Tapi dalam persidangan Bayu tidak menjelaskan maksud pemberian uang ke Oheo untuk proyek yang digarap Grup Permai.

Sementara di luar persidangan usai menjadi saksi, Bayu mengaku hanya diperintahkan Rosa terkait penyerahan uang. “Cuma kita diperintah Rosa lewat telepon atau BBM,” katanya.

Dia menyebut jatah Oheo diberikan terkait proyek di Kementerian Agama. “Kemungkinan iya,”. Grup Permai menurut Bayu juga pernah menggarap proyek di kementerian tersebut.

 

Mendikbud Perpanjang Jabatan Prof. Usman

Mendikbud Perpanjang Jabatan Prof. Usman

Posted by Ery Gusman | Thursday, 08 November 2012
KENDARINEWS.COM: Masa jabatan Prof. Dr. Usman Rianse, MS., sebagai rektor Unhalu periode tahun 2008-2012 diperpanjang Mendikbud RI terhitung tanggal 7 November. Itu berdasarkan SK Mendikbud No: 227/MPK.A4/KP/2012. Keputusan tersebut ditetapkan Mendikbud tanggal 5 November di Jakarta.

Jabatan perpanjangan rektor tersebut akan berakhir sampai dilantiknya Prof. Usman sebagai Rektor Unhalu definitif periode tahun 2012-2016 mendatang. Informasi tersebut disampaikan Kepala Humas Unhalu, Muh. Alimarhadi, M.Pd., kemarin (7/11).

Dijelaskan SK perpanjangan yang diterima Rektor Unhalu tersebut, juga ditembuskan pada sejumlah pihak yang terkait, seperti BKN, Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Dirjen Dikti, Kepala KPPN di Kendari dan Kepala Biro Kepegawaian Kemdikbud.

“Itu artinya, sejak ditetapkan (7/11), Rektor pun dapat melaksanakan segala hak dan kewenangannya sebagai pimpinan universitas sampai pelantikan rektor definitif. SK rektor pun berdasar pada SK mendikbud yang baru yang akan digunakan untuk kepentingan universitas. Intinya, masa jabatan rektor diperpanjang karena tinggal menunggu pelantikan saja” terang Alimarhadi.

Prof. Usman yang dihubungi via selulernya, menjelaskan bahwa perpanjangan jabatan juga diamanahkan Menkdikbud pada Rektor Unsrat yang harusnya Juni sudah harus ada Pilrek. Berbeda dengan Universitas Indonesia, Mendikbud tidak memperpanjang masa jabatan rektornya, melainkan mengangkat Pj. Rektor.

“Semuanya menjadi kewenangan menteri, apakah mengangkat Pj. Rektor ataupun memperpanjang masa jabatannya. Tentunya, tanpa masalah sehingga jabatan saya diperpanjang. Ini tinggal menunggu pelantikan saja, insya Allah,” ujar Prof. Usman.

Dengan jabatan tersebut, Ketua Forum Rektor Se Indonesia tahun 2012 ini, mengaku bahwa bisa saja dirinya segera melakukan pelantikan pejabat. Semuanya harus dipikirkan terkait efisiensi, tanpa mengabaikan aspek kenanusiaan. “Yang diperlukan sportivitas, bukan berarti harus berhenti dari jabatan. Harus ada psikologis, semua juga tahu kita berbeda saat pilrek, tapi jangan dipelihara dalam ketidakpastiaan, demi Unhalu yang lebih baik. Perpanjangan jabatan ini, bukan pribadi tapi perpanjangan jabatan institusi, setuju atau tidak tetap harus menerima ini. Jangan sampai berfikir ada masalah,” pungkas Ketua PERHEPI Sultra ini. (lia)

Gaji 2012 Tak Naik, Hakim Pertanyakan Tambahan Anggaran Rp 405 Miliar

Kamis, 08/11/2012 07:29 WIB

Andi Saputra – detikNews

Berbagi informasi terkini dari detikcom

Jakarta – DPR mengalokasikan dana APBN-P 2012 bagi Mahkamah Agung (MA) sebesar Rp 405 miliar untuk kesejahteraan hakim di tahun 2012. Tetapi hingga menjelang penghujung tahun, penghasilan yang diterima para hakim tidak ada perubahan signifikan.

“Sebelum dan sesudah adanya APBN-P 2012, tidak ada perubahan signifikan. Kami juga bingung katanya dulu ada tambahan anggaran Rp 405 miliar buat kami,” kata seorang hakim yang minta ditutup rapat-rapat identitasnya kepada detikcom, Kamis (8/11/2012).

Lantas, hakim tersebut pun membeberkan slip gaji bulan Februari 2012 dengan slip gaji bulan September 2012. Dalam slip gaji bulan Februari tertulis gaji bersih Rp 3.155.500 dan pada slip bulan September 2012 slip berubah menjadi Rp 3.256.300. Sehingga hanya terjadi peningkatan Rp 100.800.

“Saya tidak tahu kemana larinya penambahan APBN-P 2012 sebesar Rp 405 miliar. Katanya waktu itu untuk kesejahteraan hakim,” ujarnya.

Dalam berkas yang didapat detikcom awal pekan ini, pengajuan penambahan anggaran ini disodorkan Mahkamah Agung (MA) ke DPR dalam rapat dengar pendapat (RDP) pada 12 Maret 2012.

“Untuk memenuhi kekurangan belanja pegawai, MA mengajukan permohonan penambahan belanja pegawai pada APBN-P 2012 sebesar Rp 500 miliar,” demikian pinta MA dalam halaman 15 yang ditandatangani oleh Sekretaris MA, Nurhadi.

Dalam rinciainnya MA membutuhkan tambahan belanja:

1. Tambahan tunjangan struktural dan fungsional PNS yaitu Rp 166,045 miliar.
2. Tambahan belanja uang makan PNS yaitu Rp 33,956 miliar.
3. Tambahan belanja pegawai (tunjangan khusus) yaitu Rp 299,998 miliar.

Total permintaan tambahan anggaran Rp 500 miliar. Dari permohonan anggaran ini, pada 29 Maret 2012, Komisi III DPR mengabulkan sebesar Rp 405, 1 miliar. Persetujuan ini lalu dikirimkan ke Badan Anggaran DPR yang ditandatangani oleh Ketua Komisi III DPR saat itu, Benny K Harman.

“Komisi III DPR menyetujui penyempurnaan perubahan RKA K/L 2012 untuk MA sebesar Rp 405, 1 miliar. Sehubungan dengan hal tersebut kami mohon badan Anggaran DPR dapat memroses usulan tersebut di atas sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan dapat disahkan dalam Rapat Paripurna yang akan datang,” demkian bunyi surat Komisi III DPR tersebut.

Hari Ini Dahlan Setor Nama Lain Diduga Pemeras Direksi BUMN

Hari Ini Dahlan Setor Nama Lain Diduga Pemeras Direksi BUMN

detikNews

Berbagi informasi terkini dari detikcom

Dahlan Iskan

Jakarta – Sesuai permintaan Badan Kehormatan (BK) DPR, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan akan menyerahkan nama anggota dewan yang diduga terlibat dalam upaya pemerasan direksi perusahaan BUMN.
“Berdasarkan kesepakatan dengan BK, beliau hanya mengirim surat untuk menginformasikan nama anggota dewan yang belum disebutkan. Surat akan dikirim hari ini,” kata Kepala Humas Kementerian BUMN, Faisal Halimi saat dihubungi, Rabu (7/11/2012).
Faisal meluruskan informasi yang menyebut Dahlan berinisiatif melaporkan dugaan pemerasan kepada BK DPR. Menurutnya, Dahlan hanya memenuhi undangan BK untuk memberikan nama anggota dewan yang diduga terlibat.
“Laporan bukan inisiatif Pak Dahlan tapi karena beliau menghormati DPR dalam hal ini BK, maka beliau datang memenuhi undangan,” tuturnya.
Anggota BK, Usman Jafar sebelumnya menyebut Sumaryoto dan Idris Laena (Golkar) adalah dua orang yang dilaporkan Dahlan. Sumaryoto, berdasarkan pengakuan Dahlan yang diungkap Usman, diduga memeras PT Merpati. Sedangkan Idris diduga memeras PT PAL dan BUMN yang mengatur penjualan garam.
Namun berdasarkan keterangan Dahlan yang dikutip Usman, permintaan upeti dari anggota DPR kepada PT Merpati, PT PAL dan PT Garam ditolak oleh ketiga direksi perusahaan itu.

Tugas Pokok Kepala Sekolah

Tugas Pokok Pengawas Sekolah
Tugas pokok pengawas sekolah/satuan pendidikan adalah melakukan penilaian dan pembinaan dengan melaksanakan fungsi-fungsi supervisi, baik supervisi akademik maupun supervisi manajerial. Berdasarkan tugas pokok dan fungsi di atas minimal ada tiga kegiatan yang harus dilaksanakan pengawas yakni:

  1. Melakukan pembinaan pengembangan kualitas sekolah, kinerja kepala sekolah, kinerja guru, dan kinerja seluruh staf sekolah,
  2. Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan program sekolah beserta pengembangannya,
  3. Melakukan penilaian terhadap proses dan hasil program pengembangan sekolah secara kolaboratif dengan stakeholder sekolah.

Mengacu pada SK Menpan nomor 118 tahun 1996 tentang jabatan fungsional pengawas dan angka kreditnya, Keputusan bersama Mendikbud nomor 03420/O/1996 dan Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara nomor 38 tahun 1996 tentang petunjuk pelaksanaan jabatan fungsional pengawas serta Keputusan Mendikbud nomor 020/U/1998 tentang petunjuk teknis pelaksanaan jabatan fungsional pengawas sekolah dan angka kreditnya, dapat dikemukakan tentang tugas pokok dan tanggung jawab pengawas sekolah yang meliputi:

  1. Melaksanakan pengawasan penyelenggaraan pendidikan di sekolah sesuai dengan penugasannya pada TK, SD, SLB, SLTP dan SLTA.
  2. Meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar/bimbingan dan hasil prestasi belajar/bimbingan siswa dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.

Tugas pokok yang pertama merujuk pada supervisi atau pengawasan manajerial sedangkan tugas pokok yang kedua merujuk pada supervisi atau pengawasan akademik. Pengawasan manajerial pada dasarnya memberikan pembinaan, penilaian dan bantuan/bimbingan mulai dari rencana program, proses, sampai dengan hasil. Bimbingan dan bantuan diberikan kepada kepala sekolah dan seluruh staf sekolah dalam pengelolaan sekolah atau penyelenggaraan pendidikan di sekolah untuk meningkatkan kinerja sekolah. Pengawasan akademik berkaitan dengan membina dan membantu guru dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran/bimbingan dan kualitas hasil belajar siswa.
Wewenang yang diberikan kepada pengawas sekolah meliputi:

  1. memilih dan menentukan metode kerja untuk mencapai hasil yang optimal dalam melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kode etik profesi,
  2. Menetapkan tingkat kinerja guru dan tenaga lainnya yang diawasi beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya,
  3. Menentukan atau mengusulkan program pembinaan serta melakukan pembinaan.

Berdasarkan kedua tugas pokok di atas maka kegiatan yang dilakukan oleh pengawas antara lain:

  1. Menyusun program kerja kepengawasan untuk setiap semester dan setiap tahunnya pada sekolah yang dibinanya.
  2. Melaksanakan penilaian, pengolahan dan analisis data hasil belajar/bimbingan siswa dan kemampuan guru.
  3. Mengumpulkan dan mengolah data sumber daya pendidikan, proses pembelajaran/bimbingan, lingkungan sekolah yang berpengaruh terhadap perkembangan hasil belajar/bimbing­an siswa.
  4. Melaksanakan analisis komprehensif hasil analisis berbagai faktor sumber daya pendidikan sebagai bahan untuk melakukan inovasi sekolah.
  5. Memberikan arahan, bantuan dan bimbingan kepada guru tentang proses pembelajaran/bimbingan yang bermutu untuk meningkatkan mutu proses dan hasil belajar/ bimbing­an siswa.
  6. Melaksanakan penilaian dan monitoring penyelenggaran pendidikan di sekolah binaannya mulai dari penerimaan siswa baru, pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan ujian sampai kepada pelepasan lulusan/pemberian ijazah.
  7. Menyusun laporan hasil pengawasan di sekolah binaannya dan melaporkannya kepada Dinas Pendidikan, Komite Sekolah dan stakeholder lainnya.
  8. Melaksanakan penilaian hasil pengawasan seluruh sekolah sebagai bahan kajian untuk menetapkan program kepengawasan semester berikutnya.
  9. Memberikan bahan penilaian kepada sekolah dalam rangka akreditasi sekolah.
  10. Memberikan saran dan pertimbangan kepada pihak sekolah dalam memecahkan masalah yang dihadapi sekolah berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan.

Berdasarkan uraian tugas-tugas pengawas sebagaimana dikemukakan di atas, maka pengawas satuan pendidikan banyak berperan sebagai: (1) penilai, (2) peneliti, (3) pengembang, (4) pelopor/inovator, (5) motivator, (6) konsultan, dan (7) kolaborator dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah binaannya. Dikaitkan dengan tugas pokok pengawas sebagai pengawas atau supervisor akademik yaitu tugas pokok supervisor yang lebih menekankan pada aspek teknis pendidikan dan pembelajaran, dan supervisor manajerial yaitu tugas pokok supervisor yang lebih menekankan pada aspek manajemen sekolah dapat dimatrikkan dalam tabel berikut ini.
Matrik Tugas Pokok Pengawas

Rincian Tugas Pengawasan Akademik
(Teknis Pendidikan/ Pembelajaran)
Pengawasan Manajerial
(Administrasi dan Manajemen Sekolah)
Inspecting/Pengawasan Pelaksanaan kurikulum mata pelajaran
Proses pembelajaran/ praktikum/ studi lapangan
Kegiatan ekstra kurikuler
Penggunaan media, alat bantu dan sumber belajar
Kemajuan belajar siswa
Lingkungan belajar
Pelaksanaan kurikulum sekolah
Penyelenggaraan dministrasi sekolah
Kinerja kepala sekolah dan staf sekolah
Kemajuan pelaksanaan pendidikan di sekolah
Kerjasama sekolah dengan masyarakat
Advising/Menasehati Menasehati guru dalam pembelajaran/bimbingan yang efektif
Guru dalam meningkatkan kompetensi professional
Guru dalam melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar
Guru dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas
Guru dalam meningkatkan kompetensi pribadi, sosial dan pedagogik
Kepala sekolah di dalam mengelola pendidikan
Kepala sekolah dalam melaksanakan inovasi pendidikan
Kepala sekolah dalam peningkatan kemamapuan professional kepala sekolah
Menasehati staf sekolah dalam melaksanakan tugas administrasi sekolah
Kepala sekolah dan staf dalam kesejahteraan sekolah
Monitoring/Memantau Ketahanan pembelajaran
Pelaksanaan ujian mata pelajaran
Standar mutu hasil belajar siswa
Pengembangan profesi guru
Pengadaan dan pemanfaatan sumber-sumber belajar
Penyelenggaraan kurikulum
Administrasi sekolah
Manajemen sekolah
Kemajuan sekolah
Pengembangan SDM sekolah
Penyelenggaraan ujian sekolah
Penyelenggaraan penerimaan siswa baru
Coordinating/mengkoordinir Pelaksanaan inovasi pembelajaran
Pengadaan sumber-sumber belajar
Kegiatan peningkatan kemampuan profesi guru
Mengkoordinir peningkatan mutu SDMsekolah
Penyelenggaraan inovasi di sekolah
Mengkoordinir akreditasi sekolah
Mengkoordinir kegiatan sumber daya pendidikan
Reporting Kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran
Kemajuan belajar siswa
Pelaksanaan tugas kepengawasan akademik
Kinerja kepala sekolah
Kinerja staf sekolah
Standar mutu pendidikan
Inovasi pendidikan